BAB 21

1276 Words

Gista berjalan menuju pintu lobby. Ia tidak tahu kenapa semua serba mendadak seperti ini. Ia pikir penolakkanya kemarin, Rey membatalkan niatnya ke Bali. Ternyata rencana sesuai rencana. Gista melirik Rey, sudah duduk di kursi tengah. Rey memandangnya, seolah berkata "Masuklah," Sepanjang perjalanan menuju bandara hanya diam, tidak ada yang memulai percakapan. Gista berjalan mengikuti langkah Rey, Ia dan Rey duduk di salah satu sofa dilantai dua. Sambil menunggu keberangkatan, yang setengah jam lagi. Rey melirik Gista yang masih di sampingnya. Wanita itu masih mengenakan pakaian kerja. Sama sekali bukan untuk pergi ke Bali menurutnya. "Setibanya di Bali, sebaiknya kita singgah ke butik. Beli beberapa pakaian ganti untuk kamu," ucap Rey. "Iya, tadi aku juga berpikiran seperti itu," "Kam

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD