Mantan Biadab

1505 Words

Setelah turun dari bis Radit berlari secepat mungkin menuju rumahnya. Dia ingin memberi kabar baik pada Shabira sambil memegang sebuket kecil bunga matahari di tangannya. Dia sudah tidak sabar ingin memberi tahu kabar baik tersebut pada wanita yang sudah dia anggap 1/8 belahan jiwanya. Tetapi... Langkah kaki Radit berhenti perlahan saat dia mendapati rumahnya dalam keadaan gelap gulita. Dia pun mengira kalau Shabira belum pulang. “Padahal tadi mbak Shabira bilang kalau dia hampir tiba di rumah, tapi ternyata rumah masih terlihat tak berpenghuni. Apa jangan-jangan dia ketiduran, saking lelahnya?” Radit mencoba menerkanya. Dia pun segera masuk ke halaman rumahnya dan ternyata pintu utama rumah terbuka lebar. “Mbak Shabira benar-benar ceroboh sekali sampai membiarkan rumah dalam keada

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD