“Kalau kamu masih ingin mendapatkan pekerjaan di kota ini, kamu harus segera menjauhi Radit!” Kanaya mengancam dengan raut wajah serius, hingga membuat Shabira langsung menurunkan pandangan matanya dengan lemah.
Batinnya langsung bicara, “Sepilu ini nasibku. Apa yang salah dariku sampai aku harus mengalami ini?”
Niat hati ingin mendapatkan ketenangan setelah jauh dari keluarganya, yang Shabira alami justru kepenatan.
“Kamu tahu kan Radit siapanya saya? Beberapa kali kamu pernah melihat kami masuk bersama ke Gedung ini dan selalu melewati kamu, mustahil kalau kamu tidak mengetahuinya.”
Shabira semakin memperdalam diamnya.
“Jangan bermimpi kamu bisa mendapatkan hati Radit, kalau sudah jelas kehidupan kalian bagaikan langit dan bumi. Selain itu... yang saya dengar, kamu seorang janda?
