Bab 9

693 Words
" Tapi tidak mungkin, dan sulit untuk melakukan tes DNA ,sudahlah lupakan, jika itu adalah anakku pasti dia mengatakannya kenapa dia malah meninggalkanku" batin Darren. " hhhh, baiklah tuan ,aku akan ke ruanganku sebentar. " Ya sudah,"ucap Pak Sore hari Delisa sudah siap untuk pulang dan menjemput putranya di daycare sedangkan Darren saat ini sedang berjalan menuju lobi dia harus bersiap-siap karena besok adalah hari pertunangannya dengan kekasihnya mereka berpapasan dan Delisa terlihat tergesa-gesa membuat laki-laki bertubuh tinggi itu penasaran Apa yang membuat Delisa selalu tergesa-gesa saat jam pulang. "Ada apa dengannya mengapa dia selalu tergesa-gesa seperti itu, sebaiknya aku mengikutinya."Darren menelisik motor Delisa. " Aku penasaran kehidupan sehari-harinya seperti apa!" batin Darren "ikuti motor itu" " baik Tuan" ucap sang sopir dan mereka pun melajukan mobil mewahnya mengikuti sebuah motor matic yang dikendarai oleh seorang wanita mereka membelah jalanan di tengah kemacetan ibukota hingga akhirnya kendaraan mereka sampai sesuai dengan laju motor yang dikendarai oleh Delisa. Ternyata motor itu terparkir di sebuah daycare dan Darren pun terbelalak saat melihat Delisa memegang tangan seorang anak laki-laki, yang berkulit putih dan wajahnya mirip sekali dengannya, dia terbelalak melihatnya "Apa mungkin dugaanku benar, tapi mengapa dia tidak mengatakan jika memang itu anakku, mungkin saja itu kebetulan,"batin Darren. "Bukan Anakku, karena jika memang dia anakku Delisa pasti mengatakannya padaku, tapi kenapa dia tidak mengatakan apapun?"ujar Darren. " Lalu siapa ayahnya, siapa laki-laki itu?" batin Darren dia bermonolog dalam batinnya . " Mommy, tadi Kakek bilang mau ajak ke pasar malam kenapa kakek tidak jemput" cetus Louis. " Kakek di rumah sayang, sedang istirahat," ujar Delisa.Mereka berjalan menuju motor milik Delisa. "Lets go mommy.." ucap Louis sambil menunjukkan jariya ke depan dan Delisa hanya menggelengkan kepalanya. "Okey boss" ujar Delisa. Mereka terlihat sangat bahagia. Darren memicingkan matanya di dalam mobil. Keesokan harinya, semua orang sibuk tengah mempersiapkan acara pertunangan Darren dan Jennifer. Darren terlihat santai dan terlihat seperti tidak b*******h. Semua staff diundang termasuk Delisa. Dia bingung karena harus bertemu dengan ibu Darren.Dan tiba-tiba ponselnya berdering. " Hallo, Lisa" " Iya, Ayah" " Maaf ya ayah harus pulang ke rumah nenek kamu di bogor, jadi ayah tidak bisa tidur di rumah kamu malam ini, nenek kamu sakit " " Deg" Delisa tercekat sejenak mendengar ucapan ayahnya. " Iiiya Ayah, kabari ya jika ada apa-apa sama nenek." ucap Delisa. " Iya sayang, sampai ketemu nanti ya bye Assalamualaikum,"ujar Delisa. " Waalaikum salam " delisa mengakhiri sambungan selulernya. " Hufft, gimana dong ,bella ,nanti malam kamu datang tidak ke acara pertunanangan tuan Darren ?" ucap delisa dengan santainya. " InshaAllah, dan harus secara itu acara bos kita, kamu bayangkan sendiri kalo engga dateng manajer kita bisa ngereog besoknya." Ucap Bella sambil mencebikkan bibirnya. "Iya siih, tapii yang jaga anakku siapa di rumah, masa aku bawa siih" Delisa merengek dan mengacak rambutnya pelan. " Bawa aja Dell, lagipula anak kamu itu enggak kaya anak bayi, terlalu pinter tau enggak," ujar Bella. "Alhamdulillah, kadang aku tuh pusing menghadapi semua pertanyaan darinya, yang seharusnya belum waktunya ditanyakan oleh anak seusianya, " lirih Delisa. " Resiko punya anak jenius begitu Del,"ujar Bella. " Einsten dong anak aku." mereka pun tertawa.Dan tak lupa mereka membahas baju hingga makeup. Hari beranjak sore dan Setelah sholat maghrib Delisa tengah bersiap.Ada perasaan aneh saat dia menatap dirinya di cermin karena saat ini dia menghadiri acara pertunangan laki-laki yang pernah dia bahkan mungkin masih dia cintai. " Hufft, perasaan apa ini, aku tidak boleh merasakan apapun, dia akan bahagia dengan pasangannya yang memang sepadan dengannya " batin Delisa. Yang sangat cantik dengan dress hitam dobawqh lutut tangan pendek .Dan Louis terlihat tampan dengan setelan jas anak-anak. " Mommy kita mau kemana ?" " Hmm kita mau ke acara pertunangan bos mommy" ujar Delisa. " Ooh, acara orang dewasa ya," celoteh Louis. " Iya sayang." " Pasti pestanya sangat membosankan, "ucap polos louis. " Tidak juga sayang, ada banyak orang dan makanan," ujar Delisa. "Oooh" hanya itu yang keluar dari mulut Louis. " Baiklah kita naik taksi saja ya karena mommy pakai dress jadi susah " ujar Delisa.Dan akahirnya mereka pun sampai di lobby hotel tersebut. Saat menuju lift tiba-tiba saja Delisa berpapasan dengan seseorang. " Hahhh kamu?" Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD