Setelah menanda tangani surat kontrak kerja sama, mereka pun pergi menuju perusahaan mereka masing -masing .
" Akhirnya kita dapat bos," ujar Arnold, yang terlihat sangat bahagia. Sedangkan bosnya kembali ke setelan awal.
" Permisi pak, apakah kami boleh kembali ke ruangan kami ?" ucap Delisa.
" Ya pergilah, " ucap Darren mengibaskan tangannya .
"Baik terimakasih pak." Delisa dan juga Fuji pergi berlalu dari hadapan Darren.Dengan tatapan nyalang Darren menatap punggung mantan kekasihnya itu.
" Kenapa dia terlihat makin cantik," gumam Darren.
****
Saat ini matahari pun tengah bergeser, waktu menunjukkan pukul 04 sore .Dan seorang wanita berusia 24 tahun tengah bersiap untuk pulang, karena dia harus menjemput anak semata wayangnya.
" Lisa, kamu mau pulang sekarang? sepertinya buru-buru sekali," ucap Bella.
" Iya, soalnya harus jemput anak aku di daycare," jawab Delisa.
" Ya sudah pergilah hati-hati ya," ujar Bella.
" bye bella aku duluan ya. " Delisa bergegas menuju basement halaman parkir motor. Saat di halaman parkir dia berpapasan dengan wanita yang sangat seksi dan elegant.
"Cantik sekali perempuan itu, seksi pula" batin Delisa.
" Drumm." Delisa melajukan motornya.
" Tok tok" suara ruangan kantor CEO diketuk.
" Siapa ya, ganggu saja, ini kan sudah sore , masuk," ucap Darren, dengan nada malas .
" Honey kau sedang apa," sapa Jennyfer.
".Jennifer. ?" ujar Darren membulatkan matanya .
" Kau, tahu kantor baruku?" Darren mengernyitkan keningnya.
" Iya , suprise aku bisa menemukan kantormu," wanita cantik itu berjalan ke arah Darren, namun Darren tidak bergeming dan fokus dengan file yang harus dia tanda tangani.
" Honey, sepertinya kau sibuk sekali, padahal aku ingin sekali mengajakmu membeli cincin pertunangan kita." Jennifer mendekat dan memeluk Darren dari belakang. Darren tak bereaksi apapun dia sepertinya enggan didekati oleh Jennifer calon tunangannya.
" Kenapa kau tidak pergi saja dengan mami!" ujar Darren, seraya menghempaskan file yang menumpuk.
" Tidak mau, yang mau bertunangan itu, kamu dan aku, bagaimana mengukur jarimu nanti kalau kekecilan bagaimana?." ucap Jennyfer dengan nada manja.
Jennifer mencebikkan bibirnya yang ranum dan bervolume,sambil mengelus pundak Darren .
" Baiklah , tunggu sebentar ya, princess, aku selesaikan pekerjaanku kau bisa duduk di sofa " Darren menyentuh dagu kekasihya.
" Dengan senang hati my prince" Jennifer akhirnya menjauh dari Darren, dan duduk dengan damai di sana .Dia memainkan ponselnya dan sesekali memotret sang kekasih menggunakan ponselnya.
*****
Delisa sudah sampai di Daycare untuk menjemput sang anak.
" Assalamualaikum, miss selamat sore,"salam Delisa.
" Waalaikum salam mom, Louis sudah dijemput oleh daddynya, " tutur Miss Anti.
" Daddy, siapa miss?" Delisa mengernyitkan keningnya.
"Dia bernama Jason dan louis juga mengenalnya, " ujar Miss Anti.
".Baiklah kalau begitu miss, terimakasih banyak saya permisi, " ujar Delisa .
" Sama-sama mom," ujar Miss Anti.
Delisa menelpon jason menanyakan keberadaannya .
" Hallo Jason , kau dimana," tanya Delisa.
" Owh iya aku lupa mengabari kamu, aku sama Louis sedang di mall di Kidzone," Ujar Jason, melalui sambungan seluler.
" Baiklah aku ke sana sekarang jangan kemana-mana ya, 15 menit sampai, "ujar Delisa.
"Baik aku menunggu disini," ujar Jason
"Drummm" Delisa melajukan Motornya dengan kecepatan sedang, tak butuh waktu lama dia sampai di Mall tersebut karena dekat dengan letak sekolah sang anak. Delisa melangkahkan kakinya menuju ke arah lift karena kidzone berada di lantai paling atas .Setelah sampai Delisa tidak meihat mereka berdua .
" Kemana mereka berdua. " dengan langkah gontai dia berjalan mengedarkan pandangannya, ke seluruh ruangan kidzone .Hingga tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang " Mommy..." Delisa langsung memutarkan tubuhnya ke arah suara itu.
" Sayang, anak mommy, muach," Louis memeluk sang ibu," kalian darimana saja, kenapa tidak terlihat dari tadi " ujar Delisa mencebikkan bibirnya
" Kami dari toilet, Louis ingin buang air kecil tadi," ujar Jason.
" Terimakasih, atas hari ini ya jason, kau sahabat terbaikku " ujar Delisa.
" Antara sahabat tidak ada kata Terimakasih". ujar Jason.
" mommy ,louis lapar "
"Baiklah ayo kita makan," ujar Jason.
Mereka bertiga berjalan menuju food court di lantai 3 melalui Eskalator. Louis berada di gendongan Jason, mereka terlihat seperti sebuah keluarga. Dan mereka tak menyadari jika ada laki-laki tinggi berwajah tampan dan tatapan tajamnya menatap ke arah mereka.
"Ternyata dia benar-benar sudah bahagia, jadi dia suaminya, sungguh wanita licik, meninggalkanku demi menikah dengan laki-laki itu, aku akan memberimu pelajaran dasar jal**g" batin Darren seraya mengeratkan giginya dan mengepalkan tangannya.
" Honey , honey, Honey" Jennifer memanggil berkali-kali hingga akhirnya Darren menyadarinya.
" Ahh iya Jenny," Darren karena terkejut.
" Kau melihat apa, sampai tidak mempedulikan aku, "Jennifer mencebikkan bibirnya.
" Tidak jenny, aku hanya merasa lelah saja,"
" Kita cuma sebentar kok, habis dapat cincin kita langsung pulang," ujar Jenny.
" Baiklah, " ujar Darren.
Sementara ketiga orang beda usia itu sedang duduk di meja yang tersedia di food court mall tersebut, Jason langsung memesan makanan.
" Daddy, aku mau spagheti,ucap Louis .
" Baik sayang," ujar Jason kepada Louis,dia menyayangi Louis seperti anaknya sendiri.
" Kau mau makan apa, biar aku pesankan,". ucap Jason.
" Aku nasi goreng seafood saja," Delisa memutarkan bola matanya sambil berpikir.
" Baiklah tunggu disini ya aku akan memesan makanan untuk kalian " ujar jason .
" Baik Daddy," Louis mengacungkan ibu jarinya ke arah Jason. Lelaki bertubuh tegap itu melangkah menuju kasir, memesan sekaligus melakukan p********n.
" Baik pak terimakasih, silahkan ditunggu sekitar 20 menit makanan akan segera diantar," ujar kasir difood court tersebut.
" Baik," Jason kembali ke meja tempat Delisa dan Louis duduk.
"Daddy mana pesananku?" ucap Louis mencebikkan bibirnya.
" Sabar ya , sebentar lagi makanan diantar," ujar Jason.
****
Pasangan yang sedang memilih cincin itu kini sedang mencoba cincin pilihan mereka ,desain cincin yang ditengahnya terdapat berlian unruk wanita dan juga polos untuk pria hanya ada ukiran di pinggirannya.
" Honey bagaimana menurutmu?"
" Bagus ,aku suka simple elegant," jawaban Darren tanpa panjang lebar.Saat melihat kalung dia teringat pada kalung berlian yang dia berikan pada Delisa yang sampai saat ini masih melingkar di leher Delisa.
" Jika memang dia sudah melupakanku kenapa dia masih memakainya?" batin Darren.
" Baik tuan , nona kami akan membuat invoicenya , silahkan melakukan p********n dikasir, "
" Baiklah, honey kita harus membayar cincinnya," Jennyfer tersenyum manis
" Okey, ini ambillah kartu ini dan lakukan p********n, " ujar Darren , dia memberikan blackcard miliknya. Setelah menyelesaikan p********n cincin tunangan, mereka pun pergi meninggalkan outlet berlian tersebut.
" Honey kau mau langsung pulang saja ?" ujar Jennifer.
" Iya jenny, sepertinya aku lelah sekali kita langsung pulang saja besok aku ada meeting di luar,"ujar Darren
".Baiklah, kalau begitu kita pulang saja," Jennyfer tersenyum getir.
Bersambung