Sesampainya di rumah, Yozico segera memarkirkan motornya di depan rumah.
"Tunggu di sini aja. Nanti biar kesannya terburu-buru, ya," pinta Yozico.
"Iya," jawab Fernando.
Yozico berangsur masuk ke dalam rumahnha. Saat ia hendak masuk kamar, dia berpapasan dengan mamanya.
"Loh, kok sudah pulang?" tanya Mama Yozico.
"Iya, Ma. Mau ambil laptop buat kerjain tugas, itu ditunggu Fernando di depan," jawab Yozico berbohong.
"Iya, lain kali peralatannya ngampus itu di bawa. Biar nggak pulang begini. Tahu sendiri, rumah kamu lumayan jauh," tegur mamanya.
"Kalau ngekos boleh nggak sih, Ma? Satu tempat sama Fernando itu," tanya Yozico.
Padahal, jarak antar kos Fernando dan kampus malah lebih jauh dari pada jarak rumah dia ke kampus.
"Nanti biar Mama tanyakan ke Papa dulu," jawab mamanya.
"Ya sudah, Ma. Aku ambil laptop dulu, ya. Di tunggu yang lain soalnya." Yozico bergegas masuk ke dalam kamar untuk mengambil laptop barunya. Setelah itu, dia kembali menghampiri Fernando yang menunggunya di motor.
"Sudah?" tanya Fernando.
Yozico hanya menganggukkan kepalanya, kemudian kembali melajukan motornya ke kosan Fernando. Di sepanjang perjalanan, Fernando dan Yozico asik mengobrol.
"Lagi hits game yang hasilin duit, loh. Coba aja gimana? Lumayan dapet duit dari hoby yeekan," tanya Fernando.
"Memangnya gimana?" Yozico berbalik bertanya.
***
Tiga Hobi Milenial Ini Bisa Jadi Ladang Penghasilan.
- Ketika berbicara milenial tentunya yang teringat adalah gaya hidup kekinian dan serba instan. Padahal apa yang dilakukan oleh milenial saat ini bisa memberikan peluang untuk mereka sukses di usia muda.
Tanpa meninggalkan kesenangan mereka, para milenial bisa melakukan hobi yang memberikan ladang penghasilan. Kendati memerlukan proses panjang namun ini menjadi kesempatan mereka untuk memaksimalkan sekaligus meraup pundi-pundi keuangan.
PILIHAN REDAKSI
Ini Negara Tempat Orang Super Tajir Bermukim
5 Kiat untuk Sukses Bisnis Kuliner
5 Hal Ini Perlu Dihindari Saat Bertemu Calon Investor
Rhenald Kasali selaku Akademisi dan Praktisi Bisnis mengatakan bahwa ada beberapa hobi yang memberi penghasilan seperti menjadi Gamer. Para milenial bisa menjadi Game Developer dengan kreativitas mereka.
"Perlu diingat tidak ada penghasilan di dapatkan dalam jangka pendek tapi semua perlu waktu. Namun anak muda itu sangat beragam mereka bisa mencari uang dari teknologi seperti menjadi Game Developer," ujar Rhenald kepada CNBC Indonesia saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (12/04/2018).
Dia menuturkan bahwa para milenial juga bisa menjadi Film Maker. Menurutnya milenial bisa meminimalisasi biaya seadanya dengan meminta bantuan teman-teman Anda.
Setelah film pendek dibuat dengan biaya terbatas maka Anda pun bisa menjualnya di tv show seperti yang ada di Netflix. Ini akan menjadi awal baru Anda mewujudkan cita-cita yang menghasilkan.
"Anda juga bisa membuat film pendek dengan biaya seadanya tapi menarik. Nanti itu bisa dijual ke Netflix maka Anda akan dapat uang dari situ. Saya bicara ini karena sudah banyak yanh sukses dan kini menjadi produser dengan biaya minim," kata dia.
Sementara mereka yang hobi masak atau doyan makan juga bisa mencari inovasi baru dengan membuat makanan unik dan tidak biasa. Dengan selera, kreatifitas tinggi serta berkualitas maka bisnis kuliner Anda akan cepat digandrungi.
"Para milenial bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar dan menggunakan keahlian untuk menciptakan hasil yang luar biasa. Jangan takut untuk memulai dari hobi Anda," kata dia. (Sumber: CNBC Indonesia)
Bermain Game Bisa Jadi Ladang Penghasilan.
Tips dari Nixia untuk Memanfaatkan Game Jadi Ladang Uang. (sumber: kumaran.com)
Game tidak melulu menampilkan kesan negatif bagi pemainnya. Ada banyak sisi positif yang bisa didapat. Bahkan game bisa kamu manfaatkan sebagai sumber penghasilan. Tidak percaya? Silakan tanyakan hal itu kepada Monica Carolina alias Nixia.
Dari kegigihannya bermain game yang sudah menjadi hobinya sejak kecil, Nixia kini berpenghasilan 8.000 sampai 10.000 dolar AS per 3 bulan. Itu jika dikonversi ke dalam Rupiah dengan kurs Rp 13.575, nilainya bisa Rp 108 juta sampai Rp 135 juta.
Tentu saja ada proses panjang untuk bisa mendapatkan penghasilan seperti Nixia tadi. Beruntung bagi kamu, Nixia mau berbagi tips untuk kamu yang ingin memanfaatkan game jadi ladang uang.
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah hindari pola pikir bermain game untuk dapat uang dan sponsor. Nixia berkata sponsor tidak akan hadir jika tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dan menjadi nilai jual.
"Kalian harus kerja keras. Tunjukkan prestasi dulu, nanti sponsor akan datang," kata Nixia ketika berkunjung ke kantor kumparan (kumparan.com).
Ada banyak hal yang bisa dikerjakan seseorang dalam dunia game. Bukan sekadar jadi atlet e-sport, Nixia sendiri memulai kariernya di dunia game dengan menjadi penulis ulasan produk game atau reviewe.
Setelah lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan memilih untuk langsung bekerja di perusahaan publisher game, Nixia banyak menyalurkan kesukaannya dalam menulis konten ulasan produk komponen komputer dan game-nya itu sendiri. Di zaman sekarang, konten ulasan tidak hanya berformat teks, tetapi juga bisa dituangkan dalam konten video YouTube.
Sebelum menjadi atlet e-sport Nixia pernah melakukan ini dan masih terus ia lakukan sampai sekarang. Hasil review ia unggah di situsnya yang bernama NixiaGamer.com atau di salurannya di YouTube.
Di dunia gaming itu enggak cuma jadi atlet e-sport, banyak banget yang bisa dilakukan. Bisa jadi YouTuber, reviewer.
- Monica 'Nixia' Carolina, Founder NXA Ladies
Jika paham tentang jalan cerita dan seluk-beluk sebuah game namun tidak ahli dalam memainkannya, ada jalan lain yang bisa dipilih seseorang untuk mencari duit dari game, salah satu pekerjaan yang disarankan adalah dengan menjadi shoutcaster, atau komentator suatu game.
Di luar negeri, profesi ini banyak dipilih gamer karena bisa streaming langsung di channel sendiri di Twitch atau YouTube.
"Ada yang pendapatannya sekali sehari itu bisa sampai 1000 dolar AS untuk streaming di Twitch. Padahal itu dari rumah," ujar Nixia.
Founder NXA Ladies, Monica 'Nixia' Carolina. (Foto: Resnu Andika/kumparan)
Pendapatan shoutcaster memang tidak menentu dari Twitch karena itu tergantung dari sumbangan penonton yang menyaksikan siaran shoutcaster. Oleh sebab itu, mereka yang menjadi shoutcaster dituntut harus pintar dalam mengomentari jalannya permainan suatu game agar penonton terhibur dengan siaran yang disajikan.
Menurut Nixia, shoutcaster di Indonesia sendiri banyak beraksi di acara turnamen game. Belum banyak yang melakukannya dengan streaming langsung karena masalah koneksi Internet di Indonesia yang belum stabil, sehingga siaran ditakutkan terganggu dan membuat penonton tidak nyaman.
Jika prestasi sudah segudang dan nama meroket tenar, bukan tidak mungkin seorang gamer akan didekati oleh vendor yang akan mengajak untuk bermitra menjadi brand ambassador.
Nixia sendiri saat ini sudah memiliki empat sponsor yang mendukungnya, yaitu MSI, NVIDIA, dan Corsair yang sudah bekerja sama dengan dirinya sejak 2013, dan yang terbaru adalah ViewSonic sejak tahun 2017.
***
Fernando menjelaskan sesuai apa yang pernah ia baca dari beberapa sumber di atas. Tentunya dari beberapa penjelasan membuat Yozico tertarik akan hal itu.