19
Tangisan Ivana yang tak henti-hentinya mengalir membuat Hadrian bingung. Pria itu sampai menepikan kendaraan dan membuka sabuk pengaman, kemudian mencondongkan tubuh ke kiri untuk menggapai perempuan tersebut.
"Na, ada apa? Stop dulu bentar nangisnya, cerita ke aku," bisik Hadrian sembari mengusap rambut Ivana yang beralih menumpahkan tangisan di pundak jas biru tuanya.
Ivana berusaha menekan tangisan hingga akhirnya hanya tinggal isakan lirih. Perempuan itu sebenarnya malu untuk mengungkapkan apa yang tadi didengarnya, tetapi dia juga tidak kuat untuk menanggung semuanya sendiri.
Dengan suara terputus-putus, Ivana menceritakan tentang apa yang didengarnya. Hadrian mendengarkan dengan saksama dan memasang ekspresi wajah yang berubah-ubah.
Hadrian terkejut dan sempat terperanga
