29 Beberapa minggu kemudian. Sepasang mata beriris hitam memandangi laut dengan tatapan kosong. Jutaan kenangan dari masa lalunya kembali terlintas secara runut. Sesekali dia tampak menyunggingkan senyuman, tetapi kemudian berganti dengan gumaman. Pria itu merasa betah untuk berlama-lama di bibir pantai. Tak peduli sinar matahari yang bisa menggelapkan kulit. Tak menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang di tempat tersebut. "Pak, makanannya mau diantar ke sini atau ke bungalow?" tanya seorang pria bertubuh sedang yang memiliki kulit kecokelatan. Zayan menoleh ke kanan. "Ke sini aja, saya lagi bosan sendirian di bungalow," jawabnya. Pria berkulit gelap itu mengangguk, kemudian membalikkan tubuh dan jalan menjauh. Pandangan Zayan kembali terarah ke pantai. Entah kenapa dia selalu