“Apa maumu ?” kala itu aku menemui Grigorii di ruangan kerjanya. Dia terlihat kalut dan kesal ketika melihat kedatanganku secara tak terduga. Aku sendiri tak menanggapi apa yang dia rasakan terhadapku. Yang kulakukan justru balik menatapnya dengan tajam seolah kami tak pernah berada dalam satu ikatan pernikahan. “Kau ingin berdamai denganku ?” dia terlihat percaya diri dengan ucapannya membuatku sedikit muak. Aku menghela napasku dan kembali menatapnya lurus. “Ini soal kakakku.” “... kau seharusnya tak perlu ikut campur.” Senyum yang terpasang memudar seketika berganti dengan alisnya yang tertaut. Tapi toh, aku disini memang bukan untuk mengejar soal kebersamaanku dengannya atau apapun. Aku disini demi diriku sendiri. “Ubah hukuman kakakku.” Kataku lagi kali ini lebih tegas. Wajah Grig
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books