Sore itu Meisei sudah kembali sembuh, berkat perawatan dari dokter dia bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Walaupun efek obat itu masih meresap dalam tubuhnya. Dalam kesendiriannya, seorang pelayan mengatakan jika ada tamu yang ingin bertemu. Meisei pikir itu adalah Nathan sehingga tanpa pikir panjang dia membiarkan orang itu masuk dan menemuinya. Namun ketika bertemu muka, Meisei kehilangan kata-katanya. Dia adalah seorang pria yang dia fitnah mendorong dirinya dirumah Aghta. Pria bengis yang tak secuilpun memandangnya dengan tatapan gemas dan mendamba. Hanya tatapan yang menusuk, persis tatapan para wanita yang menganiayanya dulu ketika mereka tahu jika suami mereka telah mencicipinya semalam. Dia Revaldi kakak Aghta. “Meisei..” suara pria itu terdengar kecil dan penuh penyesalan.