Hari yang aku antisipasi datang juga. Sebagai seorang pengusaha kaya, jamuan yang suamiku adakan sangatlah megah dan mewah. Seluruh kolega Grigorii berkumpul dalam satu obrolan. Kebanyakan hanya datang untuk menjilat, yang barangkali bisa diajak bekerja sama dan kecipratan kekayaan si boss muda. Tak perlu waktu lama bagiku untuk menemukan keberadaan mereka berdua. Meisei sedang duduk dengan tawa yang jelas diwajahnya saat beberapa kolega Grigorii mengerubunginya bak semut yang tertarik pada gula. Dibelakang tubuhnya bertumpuk segala macam hadiah yang si gundik itu terima. Termasuk banyak dalam kurun waktu hanya satu jam lalu sejak perhelatan ini digelar. Kupikir tak akan seramai ini untuk acara penyambutan anak sulung pengusaha kaya. “Miss Aghta..” seseorang yang kukenali sebagai rekan ke