BAB 17 :: MALU

1551 Words

Laki-laki itu menghentak-hentakan kakinya bosan. Ardan melirik jam yang tertera di layar kunci ponselnya. 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Namun, seseorang yang diminta untuk menjemputnya belum datang juga. Padahal ini sudah lewat sepuluh menit dari waktu janjian mereka. Tin tin.. "Ar! Cepatan naik!" teriakan yang disertai dengan suara klakson mobil membuat Ardan bingkas dari duduknya dan segera berjalan menghampiri si pengendara mobil itu. “Sorry gue telat. Biasa nyonya kecil gue minta diantarin dulu." Ucap laki-laki itu saat Ardan memasuki mobilnya. “No problem." Balas Ardan sambil memasang sabuk pengamannya. "Mobil lo kemana emang? Tumben banget lo minta tumpangan gini?" tanya Rizky dengan pandangan yang tetap fokus menatap jalan raya di depannya. Ardan menoleh. "Lagi di ben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD