Suara ketukan pintu membuat ketiga gadis yang tengah asyik dengan aktivitasnya masing-masing itu secara bersamaan menoleh ke arah pintu. Mereka kemudian melirik satu sama lain. "Siapa?" Tanya Caca yang tengah menyisir rambut basahnya. Cecil yang sedang menalikan sepatunya mengedikkan bahunya. "Nggak tahu." Jawab Cecil. "Udah, biar gue yang cek. Kalian lanjut siap-siap aja." Ucap Vanya yang baru saja selesai memakai sepatunya. Gadis itu berjalan ke arah pintu dan membuka pintu berwarna coklat tersebut. Pintu pun terbuka, menampilkan sosok Ardan yang tengah berdiri sambil memasang wajah datarnya. "Lama banget Lo bukanya. Gue sampai lumutan berdiri di sini tahu nggak!" Ucap Ardan menyambut kedatangan Vanya dengan gerutuannya. Vanya memutar kedua bola matanya jengah. "Ya Lo, Ngapain p