~ATTICUS~ Aku berharap aku tidak membuat janji yang sangat konyol kepada Anya. Seharusnya aku jujur dengan dia dari awal. Tapi saat ini dia bukanlah masalah; lebih penting bagi saya agar Autumn membuka pintu ini. Aku mengetuk sekali, kemudian dua kali. "Autumn!" aku berteriak cukup keras agar dia bisa mendengarku. "Buka pintunya. Tolong!" Aku mencoba lagi tapi dia berteriak agar aku meninggalkannya sendirian. Mendengar dia mengucapkan kata-kata itu padaku mengganggu ku lebih dari seharusnya. Rasanya hampir seperti perasaannya mempengaruhi perasaanku. Seperti kita saling terhubung. Tapi itu tidak mungkin. Aku terhubung dengan Anya, bukan dengan Autumn. Ikatan pasanganku ada dengan Anya, bukan Autumn. Jadi mengapa ini menyakitiku sebanyak yang dia rasakan? "Mengapa kamu membuang-buang wa