“Salim dulu sama Papa Yaka,” pinta Nayaka pada Zahran.
Zahra langsung mencium tangan Nayaka. Tentu saja itu membuat Nayaka senang. Dia kecup pipi gembilnya Zahran.
Nayaka berdiri dan mengangkat Zahran ada di gendongan kanannya, tentu saja Naffa sudah ada di gendongan sebelah kirinya.
“Eh pak Nayaka, jangan seperti itu. Berat. Biar saya gendong salah satu. Lagian biarkan mereka jalan saja,” cegah Ujang pada Nayaka.
“Tidak apa-apa. Kalian bawa koper saja. Biar kedua anak ini saya yang gendong sekali-sekali,” tanpa mempedulikan permintaan Ujang, Nayaka langsung membawa kedua anak Nisha dalam gendongannya ke mobil yang sudah menunggu.
Untuk Naffa dan Zahran, ini pertama kali mereka digendong berdua ( bersamaan ) oleh seorang lelaki. Bahkan ayah mereka tak pernah melakukan itu. Ayah mere
