Kejutan

1426 Words

Nero menggandeng Tania mesra. Mereka berdua memasuki kantor dengan senyum dan langkah pasti. Beberapa pegawai memberi salam dan hormat. Beberapa yang lain berbisik-bisik membicarakan mereka yang tampak seperti adik kakak atau paman dengan keponakan. Wajah Tania berubah karena tidak biasa dibicarakan begitu. Dia tidak suka. "Jangan dengerin. Kita ada rapat direksi hari ini. Kamu siap?" Nero mengeratkan gengamannya. "Iya, Mas. Tapi aku bagaimana, ya? Apa aku bisa?" Ada ragu dalam hatinya. "Pasti bisa. Sampaikan yang penting aja. Terutama tentang kesehatan papa." Nero tersenyum menatap istrinya. Denting lift berbunyi. Ketika pintunya terbuka, mereka menuju lantai tempat di mana semua ruangan berada. Sebelumnya mereka melewati ruangan Nisa, sekretarisnya. Ada yang ingin Nero sampaikan se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD