Maaf

1264 Words

Nero baru selesai mandi saat melihat istrinya memasuki rumah. Jarum jam dinding menunjukkan angka tujuh dan ini sudah malam. "Mas baru pulang? Kemaren tidur di mana?" Tania bertanya. Melihat gelagat sang suami yang tidak seperti biasanya, dia mulai mencurigai sesuatu. Lelaki itu tidak pulang semalaman bahkan tidak memberikan kabar sama sekali. Nero memandang istrinya dengan lekat, berharap dia tidak marah lagi. Bukannya takut, hanya saja memang rasanya tidak nyaman jika selalu bertengkar dengan pasangan. "Dari rumah sakit ngeliat papa kamu," jawabnya pendek, tapi matanya mencuri pandang. Menerka dalam hati, apa istrinya masih marah atau tidak. Tania berjalan menuju kamarnya, tak menghiraukan suaminya sama sekali. Melihat wajah istrinya yang cemberut, Nero menahannya. "Kamu masih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD