"Zal, Zal. Itu Tania lewat." Seseorang menyenggol bahunya. Rizal segera menoleh. Pujaan hatinya tampak cantik dengan rambut terurai. Biasanya diikat dengan bermacam-macam model. Hari ini berbeda, tapi dia tetap suka. "Samperin, gih." Kata sesorang yang lainnya. "Malu aku." Wajahnya memerah. Cukuplah melihat sang pujaan hati dari kejauhan, karena mendekatinya tak cukup berani. Gadis cantik itu selalu diantar jemput bodyguard-nya ke mana-mana. Katanya sih lelaki itu omnya, tapi Rizal sangsi. Menurut info dari Clara, adik papanya Tania cuma ada satu, perempuan dan tinggal di luar negeri. "Kapan dapetnya kalau kamu malu terus. Kamu itu ganteng, pinter, ketua OSIS. Masa ngedeketin cewek keder," ucap yang lain. "Liat tu, pengawalnya udah datang." Rizal menunjuk. Sebuah mobil Honda HRV me