Karin bangun dari tidurnya dengan kepala yang pusing dan matanya membelalak, begitu mengetahui siapakah yang telah membangunkan ia dari tidurnya. "Kamu, dengan nyamannya tidur di apartemen putraku! Apakah kamu pikir, aku akan diam saja, melihat anak dari Risa coba mendekati putraku! Tahukah kamu? aku sangat membenci ibumu, karena dirinya itu hanyalah seorang wanita perusak rumah tangga orang saja. Dan ia juga sama, seperti dirimu. Berpura-pura menjadi sekretaris, dengan tujuan memikat hati bos nya, terutama uangnya!” Deg! Jantung Karin bagiakan disiram air dingin, sedikit demi sedikit kepingan puzzle, yang selama ini berputar di kepalanya mulai tersusun. “Harus berapa kali saya katakan kepada Ibu? kalau nama ibu saya bukanlah Risa. Ibu tidak bisa menyamakan saya, dengan sekretaris dari