13. Malam Pengantin

1070 Words

Jarum jam sudah menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas malam, gedung yang digunakan untuk resepsi pernikahan Zenith dan Dito pun juga sudah semakin sepi. Hanya tinggal para keluarga dekat yang tinggal mengobrol.  Wajah Zenith terlihat sudah sangat letih, apalagi sejak sore ia sudah mengenakan gaun yang cukup berat. Ia meruntuki dirinya sendiri yang memilih gaun ini.  "Lelah? Kamu mau masuk ke kamar aja?" tanya Dito menyadari gadis yang sudah menjadi istrinya itu tampak sangat letih setelah seharian berdiri.  Zenith mendongakkan kepalanya dan menatap Dito lama, pikirannya menjadi bertebaran ke mana-mana. Tanpa sadar gadis itu meremas gaunnya sendiri memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.  "Zenith. Saya bicara sama kamu," panggil Dito lagi yang langsung membuyarkan lamunan gad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD