Ren

2124 Words

            Sam menghela napas pelan, berusaha tersenyum ketika sosok perempuan cantik berambut pirang itu menghampirinya dengan senyuman manisnya yang biasa. Fleur. Gadis pirang yang mengaku pernah bertemu dengannya dimasa lalu. Tapi sekeras apapun Sam mengingatnya, ia tetap tidak mengingat Fleur sama sekali. Gadis itu mendekatinya, masih dengan senyuman lembut yang tidak pernah luntur dari kedua belah bibirnya yang tipis itu. Sam sempat mengira – ngira apakah bibir Fleur memang tercipta seperti itu, atau dia sendiri yang memang hobi tersenyum. Memangnya tidak kram ya? Kadang-kadang, Sam merasa bodoh dengan pemikiran absurd-nya sendiri.             -FFFFF “Wah, senang sekali kamu ada disini. Sedang apa Sam?”             Sam berdehem pelan. “Er… gue… cuma ada perlu sebentar kok, setelah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD