HAPPY READING *** Keesokan harinya, Pagi tepat jam delapan pagi Feli sudah tiba di rumah Ocha. Feli membayar taxi secara tunai. Jujur ia paling benci bangun pagi, dengan alasan masih ngantuk. Ia bukan wanita yang mematok jam tidurnya, kadang ia bisa tidur malam, bisa juga tidur awal. Namun lebih kebanyakan tidur larut malam dengan menscroll-scroll ponsel hingga tertidur. Hari ini ia terpaksa bangun pagi demi sahabatnya. Ia sebisa mungkin bangun jam enam pagi setelah alarm berbunyi, tanpa sadar lalu menggerakan tubuhnya dan mandi. Semoga bangun pagi hari ini akan menjadi kebiasaanya kelak. Setidaknya itu niatnya. “Makasih ya, pak,” ucap Feli. “Iya sama-sama, neng.” Feli membuka hendel pintu mobil menatap rumah berpagar tinggi itu, ia memandang security yang berjaga di depan rumah.