Bab 38

880 Words

Malam ini aku sungguh merasa jenuh. Yang kutunggu tak kunjung kembali. Siapa lagi kalau bukan Mas Adit. Sedang anak-anak tadi siang dijemput Bang Jaya. Mereka hendak liburan seperti biasa. Kembar kekeh meski aku melarangnya untuk pergi. Mereka bilang, mereka harus ikut karena ada Kakek dan Neneknya. Ada juga Wahyu. Aku ingin ikut, tapi mengingat kehamilanku yang sudah semakin membesar ku-urungkan. Meski baru berusia enam bulanan, tetap saja seperti sembilan bulan. Berat rasanya kandunganku ini. Entahlah, perasaanku sangat tidak enak. Ponsel Mas Adit juga tidak dapat dihubungi. Tidak biasanya seperti ini. 'Ya Allah semoga saja tidak terjadi apa-apa.' "Mbak, gelisah amat?" tanya Ningrum Anak ini memang semakin kesini, semakin terlihat tabiat aslinya. Kalau bukan Bu Sum yang merekomendasikan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD