BAB 44

947 Words

Sekarang tubuhku sudah merasa lebih baik. Tapi, aku tidak melihat keberadaan Mas Adit. Bukankah Ibu dan yang lain bilang kalau Mas Adit baik-baik saja? Akhirnya kuberanikan diri bertanya pada Ibu. Aku memaksa karena perasaanku merasa tak enak. Dan Ibu pun jujur padaku kalau Mas Adit tengah melakukan oprasi bersama Ilham yang tak lain adalah Reno--sahabatku. Tidak ingin menunggu di ruang inap. Aku langsung meminta Ibu mengantarkan-ku ke ruang tunggu di mana suami dan sahabatku sedang dioperasi. Sampai di sana, aku mendengar Ningrum menangis sambil menggerundel tentang perasaannya pada Reno. Secara tidak langsung aku mendengar semuanya. Hingga akhirnya kutanyakan tentang kebenaran dari ucapannya itu. Dengan luruh air mata dia mulai bercerita. Cerita yang membuat tubuhku melemas seketika da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD