BAB 42

1209 Words

"Pulang sama siapa, Rum? Kok gak diajak masuk?" tanyaku pada Ningrum. "Biasa, Mbak. David Badrian si pemain bola!" Gak pernah mau kalau ku-ajak mampir. Selalu saja ada alasan untuk menolak," cetusnya. "Itu David Beckham! Oneng!" celetukku. "Iya itu, Mbak. Eh, Mbak Tiara ngapain di depan pintu?" Dia balik bertanya. "Tadi Mas Adit izin ke rumah sakit ketemu Dokter Doko," jawabku sambil duduk di kursi. Ningrum ikut duduk di sampingku. Dia mendekat dan mulai bertanya. "Mbak! Mas Adit sakit apa? Belakangan ini aku lihat agak kurusan, pucat pula wajahnya." "Mbak juga gak tau, Rum. Setiap Mbak mau ikut, dia selalu melarang. Mengucap seribu alasan agar aku tidak jadi ikut. Barusan ia juga mengeluh sakit perut hebat. Tapi langsung mengendarai mobilnya dengan cepat," ungkapku lemas. "Sabar,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD