47. Modus

1366 Words

Sejak Jihan resmi tidak bekerja dan hanya di rumah saja dua minggu lalu, jam kerja Arsya menjadi teratur kembali. Dia tidak lagi pulang terlambat, bahkan terkadang dia rela pulang hanya sekedar untuk makan siang bersama keluarganya. Jihan bukannya senang tapi justru merasa was-was. Dia khawatir sikap Arsya ini bisa menghalangi rencananya. "Loh kamu mau makan siang di rumah lagi, Mas?" Tanya Jihan yang masih berkutat di dapur menyiapkan makan siang. Dia hanya sendirian di rumah saat ini. "Iya, Ji. Mau makan siang aja karena belum bisa makan kamu." Kata Arsya memeluk Jihan dari belakang. Dia kecup singkat pipi Jihan yang sebagian tertutup jilbab. Jihan menoleh kepada Arsya dan memutar bola matanya malas. Ini sudah hampir satu minggu Arsya selalu makan siang di rumah. "Kok sepi, Ji. Pada ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD