Chapter 1 - New Life
"Nis, ambilin piringnya," kata Ira pelan ke arah Nisa.
"Ya Mbak," jawab Nisa.
Nisa lalu berdiri dan mengambilkan piring yang dimaksud Ira.
Wait!! Tunggu dulu, kok Nisa manggil Mbak ke Ira?
Wkwkwkwk.
Gini ceritanya…
Dulu waktu pacaran, mereka bertiga emang nggak selalunya akur kan? Sering berantem juga, karena masing-masing ngerasa 'paling' gitu. Ya pokoknya paling apa aja lah. Ngerasa paling cantik, ngerasa paling sayang, ngerasa paling... Pokoknya paling apa aja. Makanya sering berantem karena merasa 'paling' buat aku.
Tapi,
Sekarang kan lain. Ira sudah sah jadi Nyonya Aan, Nisa sama Putri belum. Jadi dengan sangat amat terpaksa sekali, mereka harus menentukan hierarki ibu kenegaraan.
Dan tentunya Ira dengan PDnya berkata, "Ira istri pertama Mas Aan, jadi Ira yang tertua."
Sebuah fakta tak terbantahkan lagi. Untung aja Nisa dan Putri tahu diri dan tak membantah, karena Ira dah nyiapin buku nikah seandainya saja mereka berdua masih ngeyel.
Asal ada yang protes aja, dia akan mengeluarkan buku nikahnya terus cukup ngomong satu kata saja.
"Baca!"
Wkwkwkwk.
Dan sekarang, giliran Nisa dan Putri yang berebut gelar Kakak Kedua, ya gitu lah, macam di cerita silat gitu. Karena mereka tahu, nanti ujung-ujungnya kasihan calon anak mereka.
Gini aja, nanti kalau Ira sama aku dah punya momongan dia bakalan jadi Putra Mahkota terus calon anak-anak Nisa dan Putri kudu manggil Mas dan Mbak.
Apalagi kalau sampai mereka dapat gelar Adek Ketiga, kan banyak banget nanti calon-calon 'saudara tua' anak mereka.
Set dah, malah ngelantur kemana-mana.
Tapi intinya itu cuy, Ira sebagai istri pertama mendapatkan gelar tak terbantahkan sebagai Kakak Tertua.
Aku?
Aku sih selow aja. Dan tentunya bersyukur banget. Ira si Kalem kan yang paling dewasa diantara mereka bertiga. Aku yakin dia bisa jadi penengah antara Putri dan Nisa.
Oiya.
Aku sama Ira baru nikah dua bulan lalu, tapi kan kuliahnya belum selesai, jadi ya terpaksa kami kumpul seminggu sekali. Jadi tiap hari Jum'at, istriku balik ke sini buat ngabisin akhir pekan bersamaku.
Di rumah Ibuku tentunya.
Dah pendek aja episode pertama ini. Lanjut lagi di episode dua ya cuy.