"Thing!" terdengar suara kemudian pintu lift itu pun terbuka.
"Dewa mengajak Kayla untuk keluar dari dalam lift tersebut dan berjalan beberapa saat hingga ia tiba di salah satu pintu kamar hotel Ia pun langsung mengulurkan tangan yang saat itu dengan memakai kartu kunci kamar tersebut dan setelah beberapa saat ia menempelkan kartu kunci kamar tersebut dan pintu yang ada di depannya pun terbuka Dewa mengajak Gadis itu untuk masuk ke dalam tidak lupa Iya menutup kembali pintunya setelah keduanya berada di dalam kamar tersebut.
"Buatlah dirimu nyaman, dari tadi aku melihat kamu gemetaran," ucap lelaki itu kemudian pada Kayla. Gadis itu pun hanya bisa mengangguk patuh kemudian duduk di sofa yang tidak jauh dari tempatnya berada.
"Jadi bagaimana?" tanya Dewa kemudian sembari berjalan menuju ke arah tempat lemari pendingin untuk mengambil minuman di sana. Ia mengambil dua kaleng minuman bersoda dan membawanya ke arah Kayla.
"Silahkan," sahut Dewa.
"Akh, iya..." balas Kayla.
"Ayo, aku ingin dengar apa yang kamu mau. Tadi kamu bertanya padaku apakah aku mau tidur denganmu bukan?" tanya Dewa lagi. Kayla langsung mengangguk satu kali.
"Lalu?" ucap lelaki itu kemudian.
"Aku ingin imbalan uang sebagai gantinya," ucap Kayla secara terang-terangan. Ia tidak ingin basa-basi lagi dan ia ingin langsung pada intinya karena memang ia membutuhkan uang secepatnya. Ia juga tidak mengatakan pada lelaki itu jika ia membutuhkan uang itu untuk apa, karena Kayla tidak ingin lelaki itu mengira jika ia meminta sumbangan padanya. Nyatanya mamanya tidak tahu sampai kapan akan di rawatnya di rumah sakit.
"Oke, kamu butuh berapa?" tanya lelaki itu singkat. Kayla sedikit terkejut ketika mendengar apa yang lelaki itu tanyakan yang langsung bertanya soal nominal.
"Banyak, aku mau banyak," ucap Kayla kemudian.
"Tunggu, aku ingin tahu apakah kamu sudah profesional tentang hal ini?" tanya lelaki itu lagi untuk memastikan. Meskipun nyatanya Dewa sudah tahu jika gadis itu masih amatiran. Namun ia ingin memastikannya saja. Dewa tahu gadis itu sepertinya memaksakan apa yang akan ia lakukan dari tubuh gadis itu yang gemetaran ketika Dewa menyentuhnya.
"Akh, aku jamin kamu yang pertama," sahut Kayla kemudian.
"Oke. Aku akan mengiyakan apa yang kamu mau. Aku akan memberikan uang sebanyak yang kamu mau dan di setiap setelah kita tidur. Bagaimana?" ucap Dewa kemudian. Namun saat itu Kayla hanya terbengong di tempatnya. Ia masih belum bisa mencerna kata-kata lelaki yang belum ia ketahui namanya itu.
"Oh, kamu pasti bertanya-tanya bukan? perkenalkan dulu, nama aku Dewangga Sanjaya. Aku punya uang yang kamu inginkan itu," balas lelaki itu yang lalu segera mengulurkan satu tangannya untuk menjabat jemari tangan Kayla. Gadis itu seolah tengah terhipnotis, ia menjabat tangan itu begitu saja.
"Kayla Anastasya," ucap gadis itu kemudian yang memberi tahu nama lengkapnya.
"Tunggu, maksud kamu akan memberiku uang setiap kali kita tidur bersama itu apa? memangnya aku mau mengulang tidur denganmu?" ucap Kayla yang tampak begitu terkejut di sana. Namun lelaki itu hanya tersenyum geli ketika menanggapinya.
"Jangan tersenyum, aku tanya serius," sahut gadis itu lagi yang tampak ketus.
"Senyummu memabukkan," ucap dalam hati Kayla.
"Maksud aku, aku tidak ingin hanya tidur satu malam denganmu. Tapi aku ingin menikah denganmu!" sahut Dewangga yang langsung menyita perhatian Kayla. Gadis itu sedikit melongo menatap ke arahnya.
"Menikah secara sah menurut Agama dan hukum di Negara kita ini. Apakah menurutmu kalau sebagai pasangan suami istri yang sah, kita tidak bisa melakukan hubungan seks? terlebih lagi aku akan menafkahi kamu dan setiap aku menginginkan kamu, aku akan memberikan uang yang kamu mau, apakah itu kurang menurutmu?" ucap lelaki itu kemudian yang lalu segera membuat Kayla meraih minuman kaleng yang ada di atas meja depannya lalu meneguknya beberapa kali tegukan besar. Dewa hanya melihatnya saja, jenjang leher Kayla yang tampak meneguk dan wajah serta dagu gadis itu yang mendongak sempurna.
"Tunggu! apakah lelaki ini nggak waras? kenapa dia mau menikahi wanita yang mengajaknya tidur hanya untuk uang? apa dia ada kelainan? dia suka sesama jenis? akh, nggak mungkin itu! kalau dia penyuka sesama jenis kenapa dia mau berhubungan seks denganku? atau jangan-jangan dia punya penyakit kelamin? makanya tidak ada yang mau sama dia dan hanya menjadikanku pelampiasan satu-satunya? ya, kesimpulan nomor tiga sepertinya memang lebih tepat.
"Kenapa kamu diam saja?" tanya Dewa tiba-tiba yang menyadarkan Kayla seketika dari lamunannya.
"Begini pak Dewa, saya tahu anda kaya dan memiliki uang. Sekarang logikanya orang tampan, kaya dan sempurna seperti pak Dewa ini bukankah memiliki para penggemar wanita yang banyak, pasti itu kan? dan aneh saja kenapa anda malah meminta saya untuk menjadi istri anda tiba-tiba coba? aneh bukan? dan saya tegaskan sekali lagi untuk anda ya pak Dewa, saya itu hanya mau berhubungan badan dengan lelaki normal yang sehat dan juga tanpa penyakit kelamin. Karena ini adalah pengalaman pertama saya, maka saya ingin tidak kecewa pak Dewa," ucap gadis itu kemudian pada lelaki yang ada di sampingnya. Dewangga hanya terkikik ketika mendengarnya.
"Saya serius pak Dewa!" sahut Kayla dengan sedikit tegas.
"Ya, aku tahu itu dan apa yang kamu pikirkan tentangku. Tapi nyatanya aku sehat dan aku tidak sedang memiliki penyakit kelamin apa lagi penyuka sesama jenis. Aku lelaki dewasa yang normal. Kebetulan aku butuh seorang istri dan aku rasa aku menemukan gadis yang tepat. Bukankah itu saling menguntungkan bagi kita?" ucap Dewa kemudian dengan jawabannya.
"Iya memang benar, tapi kenapa harus aku yang jadi istri? maksud aku kenapa bukan gadis lainnya?" ucap Kayla lagi.
"Karena gadis lain belum tentu menjadikan aku yang pertama bagi mereka. Sampai sini paham? aku juga tidak ingin gonta-ganti pasangan seks. Gimana? dan lagi meskipun kita menikah, aku tidak ingin ada yang tahu tentang status kita itu. Aku memilih orang tertentu yang mengetahuinya. Gimana? mau?" ucap Dewa lagi dengan pertanyaannya. Di mana saat itu Kayla merasa tersudut. Niatnya hanya melewati satu kali malam panas yang mungkin akan ia lupakan dengan berjalannya waktu, namun tawaran lelaki itu malah menginginkannya menjadi partner di atas ranjangnya.
"Kamu jangan khawatir, aku tidak akan mengecewakanmu saat kita di atas ranjang, bagaimana?" ucap lelaki itu lagi yang menegaskan.
"Gluk," Kayla meneguk ludahnya sekali teguk.
"Aku butuh uang cepat. Bisakah?" tanya Kayla lagi.
"Kamu mau cek, dalam ATM atau kartu debit? aku bisa memberikan semuanya dalam jumlah nominal besar sekalipun. Tapi itu yang aku mau. Menikahlah denganku," ucap Dewangga lagi.