part 1
getar alarm di ponsel hana mengusik tidurnya di pagi ini setelah mengikat rambut panjangnya dan membenarkan posisi slimut suami dan anak bungsunya zifa, hana bergegas bangun dan mulai mengerjakan tugas rumah tangganya, mencuci baju memasak sarapan dan membersihkan rumah sebelum anak2 dan suaminya bangun, "mama.." dengan suara parau khas orang yang baru bangun tidur zahra anak pertama mereka memanggil "astaga! mama kaget sayang, kau sudah bangun? lekas mandi kemudian sarapan .mama sudah memasak nasi goreng dan telur dadar mama mau menjemur baju dulu ya" tanpa menjawab zahra segera mengambil handuk dan pergi mandi kemudian bersiap2 karna akan pergi ke sekolah.
setelah selesai menjemur dan mandi pagi hana membangunkan suaminya karna harus berangkat kantor, "mas bangun sudah siang," "iya hana 5 menit lagi" gumam suaminya dimas sembari membetulkan selimut "maaasss tapi sudah jam 7 katanya mau berangkat lebih pagi hari ini,ayoo banguuunn!!!" bujuk hana membangukan dimas sampe akhirnya dimas bangun mengambil handuk kemudian masuk ke kamar mandi, setelah memindahkan zifa ke box bayi hana membersihkan tempat tidurnya , saat sedang membereskan tempat suaminya tidur hana melihat pesan masuk di hp suaminya "mas berngkat kantor mampir kost aku dulu ya, kangen" deg seperti terhantam hana memegangi dadanya sendiri dia memandangi pesan atas nama tari itu dengan tatapan tidak percaya "apa kamu berselingkuh dariku mas" ucap hana dalam hati, setelah dimas masuk ke kamarnya untuk berganti baju hana buru2 meletakan hp suaminya di tempat semula, lalu menyelesaikan pekerjaannya menata bantal lalu memandikan si bungsu, "mass sarapan sudah siap yaa di meja makan" dengan nada ceria hana melewati suaminya dengan menggendong si kecil keluar kamar "aku akan membuktikan sendiri hari ini mas!" ucapnya lirih
****
setelah sarapan pagi zahra dan suaminya berpamitan untuk berangkat kantor sekalian mengantar zahra ke sekolah
diam2 hana memesan taxi online untuk mengikuti suaminya hari ini, setelah mengantar zahra, hana melihat dimas malah melewati jalur b, yang seharusnya untuk jalan ke kantornya dia harus menempuh jalur A, dadanya mulai panas menantikan apa yang suaminya lakukan di belakangnya, tidak lama kemudian dimas parkir di depan kost2an "ya Allah apa yang akan kau tunjukan kepadaku hari ini" lirih hana "bu mobilnya sudah berhenti" ucap pak supir membuyarkan pandangan hana "baik pak terimakasih" selagi memberikan uang kepada pak supir "perlu saya temani bu, ibu baik2saja" raut mukanya tampak khawatir "tidak usah pak, saya baik saja" hana meneguhkan hatinya dan mulai melangkahkan kaki ke depan pintu kost berwarna putih itu, "masss, mas dimaaas!!!!" teriak hana, saat pintu di buka dimas muncul dan kaget bukan kepalang bagaimana bisa istrinya tau "hana! "
"ini tidak seperti yang kamu pikirkan sayang" ucap dimas seraya memegang bahu hana, sedang dr dalam kamar mandi tampak wanita berambut pirang yang datang "siapa yang datang mass.." ucap wanita itu manja
aku masih terpaku, seraya mendekap erat zifa dalam gendonganku tak menjawab apapun penjelasan yang di lontarkan mas dimas kepadaku
"ooh sudah tau ya, bagus deh kita tidak perlu bermain petak umpet lagi mas " ucap wanita itu sambin menatapku dengan sangat sinis,
"diaamm kamu tarii !! jangan mengatakan apapun"
"hana ayo kita pulang sayang mas akan menjelaskannya di rumah.." ucap mas dimas dengan kata memohon
"biar aku pulang sendiri bersama zifa mas, kamu selesaikan dulu urusanmu dengan wanita ini" setelah ini mas dimas hanya terpaku tidak mengucapkan apapun atau mencegahku pergi"
dengan langkah gontai aku berjalan ke samping jalan keluar dari pekarangan kost itu
untuk menunggu taxi online yg sudah ku pesan
***
Masa lalu
Awal bertemu mas dimas, saat aku dan dia bekerja di sebuah perusahaan yang sama, setelah mengenal beberapa bulan kami memutuskan untuk menjalin hubungan,
Mas dimas orang yang baik, ibunya pun baik kita sering berkomunikasi karna pada saat itu beliau masih ada di luar negri untuk mencari nafkah, hubungan kami sangat baik, tapi tidak dengan bapak mas dimas beliau terkesan tidak menyukai ku karna aku hanya anak dari seorang janda yang hanya hidup pas pasan, sedangkan keluarga mas dimas cukup berada karna ibu mertua ku bekerja di luar negri,
Setelah Lebih dari 2 tahun kami memutuskan untuk menikah, ibu mertua ku pun pulang dari luar negri dan aku di suruh untuk resign dari perusahaan biar di rumah saja mengurus rumah tangga dan di buatkan usaha kecil kecilan,
Pada awalnya semua berjalan baik baik saja, walau bapak mertuaku masih belum menyukai ku sebagai menantunya
Hingga pada suatu saat mas dimas sering keluar malam bahkan hingga menjelang subuh baru pulang, dan berubah kasar, tapi aku masih memakluminya, karna pada saat itu aku sedang mengandung anak pertama kami,
Mungkin dia hanya lelah bekerja fikirku
Hari demi hari aku jalani, hingga anaku lahir, rutinitasku masih sama pagi mengerjakan urusan rumah tangga, mengurus anak dan membuka konter kecil di rumah yang sudah lebih dari setahun,
Mas dimas masih sama, kasar dan cuek tapi dia adalah ayah yang sangat mencintai anak nya, aku memilih bertahan selagi dia masih pulang ke rumah
Hingga beberapa tahun kemudian aku hamil anak keduaku, mas dimas sudah jarang memberiku uang belanja, bahkan kebutuhan anak anak, aku hanya mengandalkan usaha kecil depan rumah dan menulis novel untuk tambah tambah penghasilan,
Semua berjalan seperti biasa, sampai pada pagi itu, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri suami dan ayah dari anak anakku berselingkuh dengan wanita lain, semua terasa kosong, apa memang seharusnya sampai di sini saja?
Bagaimana dengan anak anak bagaimana aku menjelaskan pada anak pertamaku dan anak keduaku yang masih sangat membutuhkan sosok figur seorang ayah?
dari sekian banyak kesalahan kenapa harus berselingkuh,
Menghancurkan sebuah kisah yang sudah sekian lama kita rangkai bersama
Untuk saat ini aku mengalah, aku melepaskan dari pernikahan yang sudah sangat tidak sehat ini, membesarkan anak anak dengan sekuat tenaga,
Bayangan bayangan masa lalu dari pertama merajut cinta seakan terbayang bayang dalam ingatan, aku tidak menyangka apa yang sudah kita perjuangkan bersama hancur karna wanita lain,
***
Ponsel hana berdering itu dari dimas
"hallo mas, selesaikan urusanmu dengan wanita itu dan aku akan mengurus perceraian kita, biarkan anak anak ikut denganku kamu bisa mendapatkan anak lain dari wanita itu" ucapku dengan tegar
"itu salahmu sendiri hana, kamu tidak merawat diri sehingga aku mengencani wanita lain, jika kamu mau bercerai syukurlah tanpa kamu minta aku juga akan menceraikan mu dan menikah dengan tari! Wanita yang lebih cantik dan mempunyai karir yang bagus tidak seperti kamu benalu!!!"
Hatiku seperti di remas sakit sekali, aku langsung mematikan sambungan telepon
" kenapa aku benalu? Sedangkan dia yang menyuruhku resign dari kantor?" ucapku dalam hati.