Kirana mengibas-ngibaskan selimut putih, membersihkan kelopak mawar yang tersisa, setelah sebelumnya ia meraup kumpulan helaian bunga berbentuk hati dan membuangnya ke tong sampah. Hal seperti ini akan terkesan romantis jika saja ia menikah dengan orang yang dicintai. Sayangnya, pernikahan ini adalah hasil perjodohan, maka kesan yang timbul adalah risih dan berantakan. Saking semangatnya membersihkan pembaringan, Kirana sampai lupa jika sedang mengenakan gaun transparan. Ia baru sadar setelah kedua tangan memegang pinggang. "Astaga! Baju gue," pekiknya sambil melihat ke bawah. Kirana memikirkan bagaimana caranya menutupi tubuhnya. Ayolah, Satya pria dewasa yang normal dan berpengalaman. Tidak mungkin pria itu tidak bereaksi melihat penampilannya. Kirana menggigit bibir, tiba-tiba sa