Diam-Diam Memperhatikan

1386 Words

"Aku mencintai Satya," akunya saat keluarga besar sedang berkumpul untuk membahas pernikahan Gita—anak dari adik Risma. Semua mata tertuju pada gadis yang baru saja lulus dari universitas, yang berdiri di antara sofa tunggal dan sofa panjang. "Jangan ngawur kamu!" sembur ibunya. "Aku serius, Bu!" Kepala yang semula menunduk kini terangkat. Netranya menatap serius pada sang ibu. "Satya itu saudara sepupumu." "Tapi ndak ada larangan nikah sama sepupu kan, Bu!" kekehnya. Semua yang ada di sana hanya mampu menghela nafas. Melisa itu keras kepala, tidak akan berhenti jika bukan keinginannya sendiri. Dia akan terus berusaha untuk mendapatkan keinginannya sampai dia merasa hal tersebut mustahil untuk digapai. "Di luar sana masih banyak laki-laki lajang. Kenapa harus Mas Satya?" Gita bersua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD