Jebakan

1093 Words
Lidya Pov. Setelah dua minggu pertemuan antara keluargaku dan om Dean, kakak ku mulai sibuk menyiapkan penikahanya yang rencananya akan diadakan tiga bulan lagi. Kak Lau sering keluar menemui WO nya membahas seputar acara penikahanya nanti,karena dia maunya pernikahan yang mewah mengundang ribuan tamu secara kerabat dari keluarga om Dean itu banyak dan rekan bisnisnya juga banyak sekali. Dia sih kadang di antar sama kak Daniel tapi lebih sering diantar sama kak Sandra. Katanya sih kak Daniel lagi sibuk banget di kantornya. Kak Sandra ini temenan sama kak Laura udah lama banget deh pokoknya dari jaman mereka masuk SD. mereka kemana mana sering berdua dan akur banget. waktu awal mereka kuliah dulu sempet denger mereka berantem tapi cuma sebentar trus mereka baikan lagi. masalahnya aku sendiri gak tau karena kak Lau juga kayak gak mau cerita gitu tapi ya sudah lah namanya juga manusia gak ada yang sempurna pasti ada salahnya juga. Seperti pagi ini kak Sandra sudan duduk manis di ruang tamu lagi nungguin kak Lau sepertinya mereka mau keluar. " Eh ada kak sandra, udah lama kak ?" " Baru aja Lid, kamu mau kerja ? ini hari sabtu loh sesekali ambil libur saat akhir pekan lah " Aku nyengir kuda. kak Sandra ini memang sudah tau banget soal aku. " iya kak,akhir pekan gini biasanya toko rame banget gak enak sama mbak Ari kalau aku minta libur " Begitulah kak Sandra ini baik banget, sifatnya persis kak Laura kalem dan lembut juga cantik dan aku juga lumayan dekat dengan dia. dia ini juga sering banget main kerumah. dan juga kak Sandra ini langanan tetap di toko bunganya mbak Arimbi. " mau keluar ya kak " " iya nih nemenin Laura " " oh... ya udah aku berangkat dulu ya kak, udah mepet ini waktunya " " iya hati hati Lid " Aku pun segera berangkat takut telat nanti. *** " Mbak Lid, Liburnya minggu depan mau ambil hari apa ? " " Kenapa Nin ? " Kulihat Nina meringis seperti ingin mengatakan sesuatu tapi takut. " Begini mbak temenku ada yang mau ulang tahun trus dirayain di club malam gitu " " La trus kenapa " Tanyaku heran jangan jangan Nina ini minta ditemani kesana pikirku. " Mbak bisa gak temenin aku, aku takut mbak kesana sendirian soalnya aku gak pernah ketempat seperti itu " Aku melongo mendengarkan penjelasan Nina. nah benarkan tebakanku tadi. di umurku yang sampai dua puluh tiga tahun juga gak pernah mendatangi tempat yang kata orang sarang maksiat itu. " Tungu Tunguu... kog kamu ngajaki aku Nin kan kamu bisa barengan sama temen temenmu " " temenku bilang boleh kog ngajakin temen mbak biar rame katanya " " Tapi aku juga gak pernah datang ketempat itu Nin " " Trus gimana dong mbak, aku juga gak enak nolaknya.... temenin ya nanti kita bentar aja disananya trus pulang " Nina ini memang perayu ulung. " kapan acaranya? " " Malem selasa mbak, makanya mbak ambil libur hari selasa aja ya ya ya mbak temenin aku please " Dia merayuku merengek seperti anak kecil dasar Nina ini. Setelah kupikir pikir tidak ada salahnya kesana toh cuma sebentar saja kan. " ok deh " " yess..." Nina seneng sekali. aku hanya menggeleng kepala melihat tingkahnya yang kegirangan. **** Singkatnya malem selasa aku jadi menemani si Nina ke club malam. mereka kumpulnya jam sepuluh dan kita jam sepuluh kurang malah udah nyampek sana. Aku memakai pakaian kasual dari rumah tapi Nina bilang dandananku kurang cocok. akhirnya Nina pun membawaku ke kost an nya dan meminjamiku gaun dres selutut yang pas melekat di tubuhku. " mbak cantik banget aku jadi iri " Nina menatapku kagum. " Nin aku malu pake baju ini Nin terlalu seksi " Aku risih memandangi diriku di cermin. dress itu benar benar pas melekat di tubuhku dan tonjolan d**a serta bokongku terlihat jelas. " ih mbak ini kenapa malu malah mbak cantik banget, aku iri sama body mbak yang bahenol ini bener bener sempurna gede atas bawah depan belakang " Nina nyengir kuda. ini benar benar untuk pertama kalinya aku memakai pakaian yang seksi karena biasanya aku selalu memakai pakaian yang over size menutupi lekuk tubuhku. baik di rumah maupun saat kerja. " Tapi aku malu Nin, aku gak pernah pakek pakean yang kayak gini " " udah PD aja mbak, mbak cantik dan seksi banget kog. udah yuk berangkat keburu telat ini " Kami pun akhirnya berangkat menggunakan taksi online yang sudah Nina pesan sebelumya. Aku benar benar terkejut saat memasuki tempat itu, bau asap rokok dan suara bising musik mendominasi disana.membuat nafasku sedikit sesak. Agak takut sih soalnya banyak mata pria yang menatap m***m nan lapar ke kita. Ku edarkan pandanganku ke seluruh sudut tempat itu dan betapa terkejutnya aku saat melihat kak Daniel juga ada disana bersama seorang pria, dia masih menggunakan pakaian kerja, lengan kemejanya sudah tergulung sampai siku.ku tebak pasti dia setelah selesai kerja belum pulang kerumah. mampus kenapa bisa ketemu sama kak Daniel disini batinku. Pandangan kami bertemu dan kulihat kak Daniel menatap tajam padaku. aku pun gelagapan dibuatnya semoga saja dia tidak mendatangiku dan menanyaiku macam macam. dan benar saja kak Daniel juga bersikap seperti tidak mengenalku dia sepertinya sedang serius mengobrol dengan temanya itu,hanya sesekali menatapku dengan tatapan tajam dan aku pura pura tidak melihatnya. " Nin mana temenmu kog belum ada " Nina clingukan mencari temanya. " Bentar ya mbak sebaiknya kita pesen minum dulu deh sambil aku hubungi temenku " aku hanya memesan orange jus, aku tidak mau memesan minuman yang beralkohol. tak berapa lama pesanan kami datang, aku langsung saja meminum jus ku karena haus. kulihat Nina sibuk menghubungi teman temanya. Aku mengernyitkan dahiku merasakan minumanku yang sedikit aneh. " kenapa mbak " " memang orange jus di tempat seperti ini dan di luar beda ya Nin rasanya " tanyaku polos. Rasanya ada sedikit paitnya. " Rasanya kenapa? " " cobain nih rasanya aneh ada pait paitnya " Aku mengkirik merasakan kembali jus jeruk aneh itu. " gak ah aku gak suka jeruk " Memang sih setahuku Nina ini paling gak suka sama jeruk. Hampir setengah jam an kita menunggu tapi temenya Nina belum muncul juga kepalaku mulai sedikit pusing. " Nin aku ke toilet dulu ya " '' mau di temenin mbak ? " " sendiri aja " " ya udah mbak itu temenku juga udah dateng itu aku tunggu disini ya " Nina melambaikan tanganya pada temanya. aku segera menuju toilet Kepalaku semakin berat pandanganku mulai kabur. tapi seseorang telah memapahku, aku tidak tau siapa wajahnya tidak jelas. hingga aku merasa semuanya menjadi gelap.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD