Deru mesin mobil meninggalkan halaman rumah membuat Evan jatuh terduduk. Lagi dan lagi ia membuat kesalahan pada Karina. Evan segera mengejar Karina. Nahas, bahan bakar mobil miliknya justru habis.
"Ini kenapa, pula? Tadi perasaan baik-baik saja. Pas genting malah mogok!" Evan berteriak dari dalam mobil.
Evan keluar dari mobil lalu berlari menuju ke arah jalanan. Nihil, mobil Karina sudah tidak ada lagi. Evan mengembuskan napas panjang. Dadanya terasa sesak saat ini karena masalah yang datang bertubi.
Dering suara ponsel Evan membuat laki-laki itu merogoh saku. Panggilan dari nomor milik Almira. Evan segera menggeser tombol berlogo gagang telepon berwarna hijau. Suara Sundari yang menyapa di sana.
"Nak Evan, ini Almira sudah sadar. Dia pengen ketemu dengan kamu."
"Bisa nggak, sih, ngg
