“Nah aku setuju itu Pa, karena barang apa pun pasti di mata Listy akan tak ada harganya uang atau cincin itu nggak ada harganya kalau bahan itu lebih berharga buat dia,” kata Galih. “Papa akan bilang sama mama nanti, biar dia pilihkan,” kata Mahendra yang melihat istrinya makan seperti robot, jiwanya kosong, mereka berempat di meja makan tapi seperti hanya bertiga saja. “Besok pagi aku antar ke jasa bungkus Pa, sore aku ambil,” ucap Taufik. “Aku bisa kok ke jasa bungkus, biar Mas enggak keganggu kerja. Aku nggak ngapa-ngapain bengong nih, jenuh,” keluh Galih. “Kamu bisa lho kerja di kantor Papa. Kantor Papa itu kan nggak tergantung ijazah, banyak kok sarjana guru olahraga, atau sarjana seni tari dan sarjana apa pun kerja di kantor Papa. Ngapain coba? Yang penting mereka S1. Tak pedul