“Maksudmu?” “Para pakdeku itu entah kenapa sangat melenceng dari ajaran eyang. Jadi seakan didikkan dari eyang jadi seperti muspro atau sia-sia, karena mereka jadi bukan seperti anaknya eyang. Mereka itu aneh, mereka malah lebih percaya sama istrinya.” “Bayangkan saja, eyang itu sampai bingung kalau sampai jual rumah lalu mereka harus tinggal sama kedua anak selain papa. Karena menantunya yang paling besar atau istri pakdeku sampai bilang gini : buat apa eyang kakung dapat uang dari penjualan rumahnya? Kan aneh.” “Wong itu uangnya eh rumahnya eyang, masa iya nggak boleh dapet uang dari penjualan rumah itu?” “Katanya lebih baik uang itu dibagi tiga saja. Enggak usah dibagi empat. Eyang kakung dan eyang putri enggak usah dapat hasil penjualan rumah. bagaimana eyang Kakung dan eyang putr