MBABAT ALAS

1077 Words

“Wah ini kalau nggak berpikir tentang konsep yang kamu mau, kayaknya dijual juga susah di tanah seperti ini. Apa istilah yang tepat ya? Dibilang berbukit-bukit juga nggak, tapi bagaimana ya?” kata Irhan melihat tanah milik Anto. “Itulah seninya. Maka aku ambil lokasi yang ini. Tadinya sih aku biarin saja Listy mau pilih yang mana saja. Kali saja dia punya konsep lain. Tapi karena dia konsepnya untuk keluarga tentu anak-anak jadi susah kalau mau main lari-larian dengan lokasi seperti ini.” “Tapi aku bisa ngebayangin ini bakal cantik banget Mas,” kata Listy sambilmemandang berkeliling dan membayangkan disitu sudah ada bangunan cafénya. “Aku bisa ngebayangin pasti keren nih, bangunannya yang artistik.” “Sudah ada kok yang punya, tapi enggak persis seperti bayanganku sih. Nanti aku kasi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD