… Dapur., “Duduk disini, Syefa.” Gaza menatap lekat Kepala Pelayan yang sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Glek! Mereka bingung harus memberikan jawaban apa setelah ini. Kepala Pelayan yang ada disana segera menghampiri meja makan, lalu menarik kursi utama. “Silahkan duduk, Tuan Abraham.” Gaza mendengar ucapan pria itu. Bahkan dua Chef yang ada disana menghampiri meja makan dan meletakan menu yang baru saja mereka buat. Dia melihat Syefa masih berdiri disana. “Syefa? Ada apa?” tanya Gaza menatapnya lekat, meletakan handuk kecil putih miliknya di kursi lain, di sisi kirinya. Glek! Dia segera melangkahkan kakinya menuju kursi itu. “I-iya, Tuan.” Syefa sangat gugup. Dia benar-benar tidak enak hati bila setiap hari harus di