* "Delisha ...," desah Imdad di antara ciumannya. Ia membuka mulut untuk menyebut nama itu lalu kembali memagut bibir wanita dalam dekapannya. Delisha hampir tak bisa menarik napas. Kepalanya pusing karena gelombang berahi bercampur efek minuman. Dia berusaha membalas ciuman Imdad, tetapi pria itu selalu menaklukannya. Dia menyerah dan membiarkan dirinya terseret ke mana pun Imdad membawanya. Jubah satin tipis melayang jatuh ke lantai. Satu tangan Imdad meremas pipi pantatnya, sebelahnya lagi menemukan pengait bra-nya dan ketika bra tanpa tali itu lepas, dia bisa sedikit bernapas lega. Delisha terkesiap renda tipis di selangkangannya dirobek dengan mudah oleh pria itu. Dirinya sekarang telanjang bulat, sementara pria itu masih berpakaian lengkap, menatapnya dengan mata tajam menggelap