“Kenapa sih lo pindah tempat duduk, kalian berantem ya?” Tanya teman sekelas Alva dan juga Davira. “Iya, kalian bertengkarkan? Kalian juga udah jarang sama, ke kantin Alva udah sama pacarnya. Kalian juga udah nggak berangkat samakan? Tadi gue lihat kalau Alva pergi sama Naura.” Davira yang ditanya seperti itu jadi kesal sendiri, ia menghembuskan nafasnya kasar. “Lo udah pada tahu masih mau tanya lagi?” Kata Davira dengan kesal. “Padahal kita suka banget sama kedekatan kalian, lebih cocok lo sama Alva dibandingkan Naura. Kalian renggan karena Naurakan? Alva berubah deh kayaknya sama lo, padahal biasanya dia perhatian banget sama lo. Kenapa sekarang enggak ya?” “Iyakan, Alva beneren berubah deh. Gue paham banget perasaan lo gimana Vir, pasti kecewa bangetkan? Gue pikir lo sebenernya ada