14

1098 Words

Aku terbangun dalam kamar Wijaya dirumahnya dan badanku sedikit lebih enak karena Wijaya benar-benar membuatku istirahat tanpa melakukan kegiatan ranjang hingga tengah malam. Menatap wajah tidur Wijaya kesekian kali tidak pernah bosan, wajah tua yang dapat mencuri semua perhatianku "Pagi sayang" sapaku ketika melihat Wijaya membuka mata “Pagi” balas Wijaya dengan suara khas orang bangun tidur “mandilah kita kembali ke apartemen untuk menghukummu” aku tersenyum dan mencuri ciuman di bibir Wijaya sebelum melangkah ke kamar mandi Ketika turun kondisi rumah masih sepi hanya ada asisten yang menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga, aku meminta Wijaya sarapan terlebih dahulu bersama anak-anak sebelum kami pergi dan tidak lama mereka semua turun dengan wajah bersinar ketika melihat sang ayah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD