"ke--- kenapa kau membawaku kemari?" Tanya Zera heran saat melihat Rigel membawanya kesebuah parkiran gedung apartemen. Rigel segera memberhentikan mobilnya,tanpa ada keinginan untuk menjawab pertanyaan Zera. Ia segera melangkah keluar setelah memastikan mesin mobilnya benar-benar mati. "Aku tidak mau!" Zera menolak saat Rigel membuka pintu mobil tepat disebelahnya lalu menariknya. Lagi-lagi pria itu hanya diam,kembali dengan sikap dingin dan menyebalkannya. "Menurutlah!" Paksa Rigel dan Zera tetap memberontak. "Aku bilang tidak ya ti---" Zera terbelalak saat wajah Rigel tiba-tiba saja berada tepat didepan raut wajahnya. Membuka sabuk pengamannya dan segera kembali menjauhkan wajahnya hingga membuat nafas tertahan Zera mereda. "Kenapa kau--- uwaaaaaaa!!" Zera memekik saat tubuh