Rigel lagi-lagi memperhatikan Zera yang tengah berbicara kepada Arlan pria yang pernah menyakitinya dan entah kenapa perasaan tak suka selalu saja membuat Rigel tidak nyaman akan dirinya. "Sial!" Gumamnya sambil memukul keras setir mobilnya. "Kenapa aku selalu saja melihatnya menangis tidak berdaya!" Kesalnya sambil berusaha melepas seatbeltnya. Meski ia tidak suka bersikap layaknya superhiro kesiangan untuk Zera namun langkahnya seolah menuntunnya untuk tetap membela wanita menyebalkan itu. Langkah kakinya terus berusaha untuk menuntunnya kearah Zera, lagi-lagi ia tidak senang jika ada seseorang yang menyakiti wanita lemah seperti Zera. Lemah cengeng dan menyebalkan tentunya. Rigel mencengkeram lengan Arlan dengan kuat saat pria itu berusaha mengusap air mata Zera yang turun membasa