Bayang-bayang

1866 Words

Setelah selesai makan siang, Jonathan kembali ke dalam ruangannya. Ia mendudukkan tubuhnya di sofa sambil bersandar di sandaran sofa. Entah mengapa Jonathan begitu sulit untuk melupakan kejadian kemarin siang. Bahkan wajah gadis itu terus muncul dibenaknya. Jonathan menghela nafas panjang, “sialan itu cewek. Kenapa gue sama sekali gak bisa melupakan wajahnya? Bahkan semalam gue sampai bermimpi tentangnya. Kenal juga enggak. Tapi, wajahnya seakan sudah melekat di otak gue,” keluhnya. Apa gue kena sudah kena pelet itu cewek ya? gila aja kalau itu cewek beneran pakai pelet. Masa cantik-cantik gitu pakai susuk. Jonathan mendengar suara pintu ruangannya di ketuk. Tak berselang lama pintu itu mulai terbuka dengan perlahan, memperlihatkan sosok tengil yang tengah nyengir kuda. “Ada apa?” tan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD