Tegar melangkah mendekati Jonathan yang tengah duduk sambil menghisap rokok yang ada di sela jemari tangannya. “Kenapa lo disini sendirian? Apa lo gak takut Dava akan memanfaatkan situasi ini untuk mendekati Dina?” Jonathan menghela nafas, lalu membuang puntung rokok yang tinggal dua kali hisap itu. “Gue gak peduli. Mereka mau ngapain di belakang gue, gue juga gak peduli. Ini juga bukan pertama kalinya mereka melakukan itu.” Jonathan memilih menatap langit yang mulai berubah warna, karena matahari mulai kembali menyembunyikan wajahnya. Hari sudah mulai gelap rupanya. “Jenny juga ada disini. Apa dia akan membongkar rahasia lo sama Dina dan Dava?” “Jenny gak akan berani.” “Lo yakin?” “Hem, tapi gue harus melakukan apapun yang dia inginkan.” Tegar membulatkan kedua matanya, “apa lo a