Seluruh tubuh yang ngilu kini sudah berkurang. Mata lelah kini sudah lebih segar. Tiara merenggangkan tubuh dengan mengangkat kedua tangan. Dia mengerjap-ngerjapkan kelopak mata, lalu menguap lagi. “Kenapa sudah bangun?” Suara bas yang parau terdengar tepat di samping Tiara. “Hah?” ujarnya spontan. Sambil mencoba mengumpulkan kembali ingatan tentang semalam, Tiara meremas pinggir kepalanya. “Tidurlah lagi! Aku masih mengantuk!” Kini perempuan itu mulai sadar akan apa yang terjadi. Rentetan kejadian mulai dari dirinya yang mencoba melarikan diri, lalu tanpa sengaja menyelamatkan David, kemudian berakhir di tempat ini, terputar lagi bagai roll film yang dimainkan di kepala. “Aku harus ke tempat Ethan. Anak itu pasti mencariku! Dia selalu bangun pagi!” Tiara bergegas turun dari