Dalam mobil itu begitu bising oleh suara seorang balita laki-laki yang tak berhenti menangis. Ethan memberontak dan membuat baik Tiara, Yuna dan juga pengawal lain kerepotan. Anak itu memberontak dan tak ingin meninggalkan menara Tokyo malam itu. “Hwaaaaaa ...!” “Hwaaaaaa ...!” Tangisan Ethan sama sekali tidak terdengar berhenti. Dia bahkan memberontak hingga menendang-nendang pintu mobil. “Sayang, tenanglah!” “Tuan muda, jangan seperti ini!” Tiara dan Yuna mencoba memegangi Ethan yang memberontak. Bahkan sesekali, Ethan berhasil menjambak ibu asuhnya hanya karena Tiara yang senantiasa memeluknya. “Sayang, mama mengerti kamu pasti dan marah. Mama mengerti, Sayang. Jadi maafkan mama, ya!” Tiara bersikeras memeluk Ethan yang tangannya menonjok-nonjok ke area jendela mobil.