Ethan baru saja mencoreng wajah Pevita dengan pasta warna hitam yang di tangannya. Kemudian di kamarnya, dia mencoreng pula wajah salah satu pelayan yang dia lukis menggunakan pasta yang sama. Itu sebabnya, Tiara beranggapan jika pelayan itu adalah Pevita. Tapi ... kalaupun orang dalam lukisan ini adalah Pevita pun, kenapa? “Ethan, kamu marah pada orang-orang yang menggunjingku?” tanya Tiara pada anak kecil yang kali ini sedang bersandar dengan lesu di atas pangkuannya. “Terima kasih karena sudah sangat menyayangi aku.” Tak terasa air mata luruh dan membasahi pipi si perawan tua ini. Dia memang belum pernah merasakan bagaimana indahnya mahligai rumah tangga, belum tahu juga dengan sensasi hamil dan melahirkan, apalagi rasanya memiliki seorang anak. Tapi kehadiran Ethan dalam hidup