When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Pernyataan Zayda terkait perasaan yang diam-diam mulai terjalin membuat Kalvin terpaku. Untuk beberapa saat Kalvin nampak mencerna ucapan dari mahasiswinya itu, hanya diam mematung. "Sebentar, saya gak salah dengar, 'kan? Kamu bilang apa tadi, su-suka sama siapa?" ulang Kalvin, suaranya terbata-bata. Zayda diam, pipinya merona. "Katakan sekali lagi, Za! Kok kabur?" teriak Kalvin, terkejut mendapati gadis yang semula duduk di sampingnya tiba-tiba bangkit kemudian pergi begitu saja. Zayda yang malu-malu tertangkap salah tingkah meninggalkan Kalvin tanpa mengatakan apapun, lari menjauh tak peduli meski namanya dipanggil berulang kali. Gadis dengan rambut terurai itu terus berjalan dengan pikiran berkecamuk tak sadar kini telah sampai di depan kelas Suasana tegang kembali terasa. Gadis it