"Calya!"
Menulikan pendengaran, Calya yang bergegas bangkit, memilih untuk segera pergi. Berusaha untuk menghindari pria yang tak mau ditemuinya.
"Cal!" Sayangnya, sosok itu mengejar dan menahan lengannya.
"Ck! Apa sih?!" Sentak gadis itu hingga tangan pria itu tak lagi menyentuhnya. "Urusan diantara kita sudah selesai, lo lupa?!"
"Cal, setidaknya kita—"
"Nggak ada kita! Udah nggak ada kata itu lagi. Jadi, berhenti usik gue!" Tak peduli para orang-orang yang kini menatap dengan wajah penasaran pada pertengkaran yang melibatkannya. Calya melengos pergi. Beruntung, pria itu tak lagi mengejar seperti sebelumnya.
Membanting pintu mobil, Calya memukul setir dengan kepalan tangannya. Berusaha untuk melampiaskan rasa kesal yang kini tengah menggebuknya.
Mengela napas panjang, Calya berusa
