BRAK! "Has!" Berjengit kaget di kursinya, Hasta mengais kesabaran yang tercecer, usai mendapati sahabatnya yang muncul tiba-tiba dengan cara bar-bar. Usai membuka pintu ruang kerjanya dengan keras hingga menimbulkan suara berdebum, ketika daun pintu menghantam tembok. Arya berderap cepat menuju kearahnya yang masih bertahan di kursi kerjanya. "Has!" Panggilnya lagi dengan wajah panik. Membungkuk, Arya mencondongkan tubuh kearah Hasta dengan tangan yang ditumpukkan pada meja. Mengela napas panjang, Hasta menutup laptopnya. Memilih untuk menunda sejenak pekerjaannya yang belum terselesaikan. Sekarang masih cukup pagi, tapi sahabatnya justru berkeliaran di kafenya alih-alih berangkat ke kantornya sendiri. Menyugar rambut, Hasta menatap datar, "lo lupa kalau bertamu itu ketok pintu, bu